Meski begitu, Uruguay masih belum tersingkir. However, Uruguay still not eliminated. Mereka berada di urutan ke-5 klasemen akhir, setelah Ekuador kalah 0-1 dari Cile. They were in the order of the 5 final standings, after Ecuador's 0-1 defeat to Chile. Uruguay akan menghadapi urutan ke-4 Zona CONCACAF dalam babak play-of untuk memperebutkan satu tiket final. Uruguay will face a ranked 4th in the CONCACAF Zone play-of to fight a final ticket.
Ini memang partai hidup-mati antara Uruguay dan Argentina. This is the party life and death between Uruguay and Argentina. Keduanya dipaksa menang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel). Both were forced to win to qualify for the World Cup finals in 2010 in South Africa (South Africa). Argentina masih sedikit lega, karena hasil seri pun bisa membuat mereka lolos. Argentina is still a little relieved, because even a draw could make their escape.
Meski begitu, pertandingan ini tetap berlangsung ketat dan tegang. Still, the game remained tight and tense place. Tampil di kandang sendiri, Uruguay langfsung mencoba menekan sejak awal. Shown at home, trying to suppress langfsung Uruguay since the beginning.
Di babak pertama, Diego Forlan dkk sempat beberapa kali membahayakan pertahanan Argentina. In the first half, Diego Forlan et al had a couple of times jeopardize Argentina defense. Namun, serangan mereka kurang kreatif, sehingga mudah dimentahkan barisan belakang "Tim Tango". However, their attacks less creative, so easily countered back row "Tim Tango". Pelatih Argentina, Diego Coach Argentina, Diego
Memasuki babak kedua, Uruguay kembali berusaha menekan dengan menerapkan serangan cepat. Entering the second half, Uruguay back to press by applying fast attacks. Argentina sendiri masih tampak kurang tenang bermain, hingga sering kewalahan. Argentina still looks less cool to play, so often overwhelmed. Maradona, tiba-tiba menarik Gonzalo Higuain dan diganti dengan Mario Ariel Bolatti pada menit ke-79. Maradona, suddenly pulled Gonzalo Higuain and replaced by Mario Ariel Bolatti at minute 79. Tampaknya, Maradona ingin lini depannya lebih tajam. Apparently, Maradona wants sharper front line.
Argentina yang menerapkan serangan balik, mulai kerap membuka peluang. Argentina is implementing a counterattack, starting often opens opportunities. Pada menit ke-84, Marti In the 84th minute, Marti
Susunan Pemainn Demichelis melakukan penetrasi di sisi kiri pertahanan Uruguay. Composition Demichelis Pemainn penetration on the left side of the Uruguayan defense.
Serangan ini membuat Martin Caceres harus menghentikannya. This attack makes Martin Caceres have to stop it. Dia pun menerima kartu kuning kedua, alias harus keluar. He also received a second yellow card, aka should get out. Tendangan bebas Argentina langsung diarahkan ke depan gawang Uruguay. Argentina free kick directly in front of goal directed Uruguay. Sempat terjadi kemelut, akhirnya Bolatti meraih bola liar dan melesakkannya ke gawang Uruguay. Had been a crisis, finally grabbed the ball Bolatti melesakkannya wild and Uruguay on goal. Gol menit ke-84 itulah yang menentukan Argentina lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Goal-84 minutes to determine that Argentina qualify for the World Cup finals in 2010.
Dengan 10 pemain, Uruguay mencoba menekan. With 10 players, Uruguay tried to suppress. Namun, mereka semakin kurang tenaga dan akhirnya menyerah kalah. However, they are increasingly less energy and eventually surrendered.
Skuad Argentina pun langsung teriak histeris, termasuk pelatih Diego Maradona. Argentina squad was immediately shouted hysterically, including coach Diego Maradona. Sebab, mereka selama ini mendapat tekanan berat. Because, they have been getting heavy pressure.
Senin, 19 Oktober 2009
argentina
Violation of Jose Martin Caceres for Uruguay fatal fruit. Sebab, dia terkena kartu merah. Because, she's got a red card. Berawal dari pelanggaran itu, Argentina membuka jalan dan lolos ke putaran final Piala Dunia 2010, setelah menang 1-0 dalam partai terakhir kualifikasi Zona CONMEBOL, Rabu atau Kamis (15/10). Starting from the violation, Argentina opened the way and qualify for the World Cup finals in 2010, after a 1-0 win in the last party CONMEBOL qualifying zone, Wednesday or Thursday (15/10).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Some travel with their friends and some prefer to travel alone, here's a place for you and your friends to stay when you visit there.
BalasHapusHostels in Bariloche